BRI Kucurkan Dana Peremajaan Sawit Rp 150 Miliar bagi 420 Petani di Sumatera
PT Djuanda Sawit Lestari untuk anak usaha Cahaya Mas Agribusiness and Food bersama-sama Koperasi Serba Usaha Al Fa'iz Mandiri Kabupaten Musi Rawas, lakukan penandatanganan kesepakatan credit dengan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI) untuk Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Cara Membesarkan Ayam Laga |
Kerja sama taktiks ini menolong 420 petani swadaya memperoleh dana pembiayaan peremajaan sawit lebih dari Rp 150 miliar, termasuk juga pengadaan bibit, pupuk serta pendampingan tehnis untuk keseluruhan luasan kebun sebesar 1.315 hektar.
"Program kerja sama untuk peremajaan sawit petani, diinginkan bisa tingkatkan produktivitas tanaman sawit mereka. Hingga, kesejahteraan petani serta keluarganya bertambah lebih baik," kata CEO Perkebunan Cahaya Mas Agribusiness and Food daerah Sumatera Selatan Iswanto Nadjaja, di Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Dia menyebutkan produksi Tandan Buah Fresh (TBS) petani Sumatera Selatan sejauh ini cukup rendah, banyak umur tanaman yang telah tua, serta perlu dilaksanakan peremajaan kebun. Petani mempunyai kekurangan akses ongkos peremajaan serta implikasi budidaya kelapa sawit yang baik.
Oleh karenanya, kerja sama taktiks ini jadi jawaban atas rintangan yang ditemui oleh beberapa petani.
Lanjut, Executive Vice President Seksi Agribisnis PT BRI (Persero)Tbk, Budhi Novianto, menyebutkan penandatanganan Kesepakatan Credit ini adalah tindak lanjut atas sarana Peremajaan Kebun Petani Swadaya serta Plasma PT BRI (Persero) Tbk, sejumlah Rp 1,75 triliun untuk luasan tanam +/- 14.745 Ha.
Sarana itu dengan cara setahap akan diwujudkan lewat kerja sama taktiks bersama-sama Cahaya Mas Agribusiness and Food dengan beberapa koperasi di 3 daerah yakni Pekanbaru, Medan, serta Palembang". Bank BRI ikut memberikan dukungan program pemerintah dalam PSR serta berperanan untuk partner perbankan untuk mengalirkan sarana credit ke petani baik swadaya atau plasma.
Budhi mengharap pembiayaan itu bisa tingkatkan produktivitas kebun kelapa sawit serta ikut mendayagunakan warga dalam bagian produktif, hingga petani swadaya mempunyai fungsi yang penting dalam industri sawit Indonesia.
"Tetapi, situasi tanaman yang telah kurang tertangani hingga hasil produksi TBS ≤ 15 ton per hektar perlu diremajakan untuk tingkatkan produksi serta kesejahteraan petani," tutur Budhi.
Dalam peluang yang serupa, Ketua Koperasi Al faiz Mandiri Siti Marfuah, mengutarakan perasaan sukurnya dapat merajut kerja sama taktiks di antara koperasi, Cahaya Mas Agribusiness and Food, serta BRI untuk menolong beberapa petani memperoleh pembiayaan peremajaan kebun sawit.
"Perusahaan menolong mengurus kebun sawit lewat pengadaan bibit unggul bersertifikat serta pupuk, pendampingan tehnik agronomi yang berkepanjangan, dan sertifikasi ISPO serta RSPO," kata Siti.
Karena proses peremajaan sawit petani swadaya memerlukan waktu yang lumayan panjang, khususnya untuk lengkapi dokumen perizinan, dokumen kerja sama serta keperluan dokumen pembiayaan untuk perbankan, kecuali proses peremajaan dengan standard perkebunan yang baik.
Demikian kerja sama serta suport dari seluruh pihak sangat dibutuhkan. Untuk memberikan dukungan kenaikan kualitas serta jumlah kelapa sawit nasional, Sinarmas Agribusiness and Food memberikan dukungan program peremajaan sawit rakyat yang diinisiasi oleh pemerintah.
Industri kelapa sawit adalah komiditi yang menjanjikan di Indonesia.